CERITA FIKSI : Bayangan di Hutan Lembayung
Di sebuah desa yang dikelilingi oleh hutan lebat bernama Lembayung, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Badru. Ia dikenal pendiam, tapi punya rasa ingin tahu yang besar. Orang-orang desa selalu memperingatkannya untuk tidak masuk terlalu dalam ke hutan, karena konon ada bayangan misterius yang mengintai siapa saja yang tersesat.
Namun pada suatu senja, ketika langit berubah ungu keemasan, Badru melihat kilatan cahaya biru dari dalam hutan. Cahaya itu seolah memanggilnya. Dengan langkah pelan dan hati-hati, ia menelusuri jejak cahaya tersebut.
Semakin dalam ia melangkah, pepohonan tampak seperti berbisik satu sama lain. Di tengah hutan, ia menemukan sebuah danau kecil yang airnya memantulkan langit seperti cermin. Di pinggir danau, berdiri seorang anak laki-laki sebaya dengannya, berpakaian aneh dari kain transparan berkilau. Matanya biru seperti es, tapi tatapannya hangat.
“Aku Elen, penjaga bayangan,” ucapnya.
Badru tidak takut, hanya heran.
“Bayangan apa?”
Elen menunjuk ke air danau. Di permukaannya, muncul bayangan besar berwujud serigala hitam. Tapi saat Badru berkedip, bayangan itu menghilang.
“Bayangan itu adalah ketakutan orang-orang. Mereka memberi makan kegelapan dengan cerita yang tidak pernah dicari kebenarannya,” kata Elen.
Hari mulai gelap, dan Elen perlahan menghilang menjadi cahaya. Badru kembali ke desa dengan hati penuh pertanyaan dan rasa tenang yang aneh. Sejak malam itu, hutan Lembayung tidak lagi tampak menakutkan—melainkan penuh misteri yang indah.
---
Komentar
Posting Komentar